Pemahaman Kehendak, Kekuasaan dan Perbuatan Tuhan menurut pandangan para mutakalimin (ahli kalam)

Pemahaman Kehendak, Kekuasaan dan Perbuatan Tuhan  menurut pandangan para mutakalimin  (ahli kalam):

  1. 1. Mu’tazilah

Menurut aliran ini bahwa manusia mempunyai kesanggupan untuk mewujudkan perbuatannya bisa dipahami ada perintah-perintah Tuhan, janji dan ancamanNya, pengutusan para Rosul, dengan begitu Tuhan sangat tidak menghendaki keburukan atau kejahatan dan bahkan tidak ada perintah untuk melaksanakan kejahatan atau kemaksiatan. Disimpulkan bahwasanya Tuhan hanya menguasai kebaikan-kebaikan yang diperintahkanNya dan tidak campur tangan dalam keburukan atau kejahatan, kemaksiatan yang dilarangNya. Tuhan menciptakan makhluk atas dasar tujuan dan hikmat kebijaksanaan.

  1. 2.Salafiyah

Menurut golongan salafiyah sesungguhnya Tuhan memiliki Kehendak, Kekuasaan, dan perbuatan mutlak, bahkan segala sesuatu dan semua pekerjaan datang dan atas Kekuasaan Tuhan.

  1. 3.‘Asy’ariyah

Menurut faham ‘Asy’ariyah tentang Kehendak, kekuasaan dan perbuatan Tuhan ialah Tuhan sendiri yang menghendaki kebaikan dan keburukan. Dengan pengertian jika sesuatu dikehendaki baik oleh Tuhan, maka baiklah sesuatu itu dan jika sesuatu dikehendaki buruk oleh Tuhan, maka buruklah sesuatu itu. Mengenai Kekuasaan Tuhan ialah bahwa Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, naming Tuhan memberikan kebebasan usaha  yang disebut kasb bagi manusia untuk mewujudkan sesuatu pekerjaan, meskipun kasb itu tidak efektif. Sedangkan  tentang Perbuatan Tuhan tidak bisa dikatakan mengapa, artinya perbuatan Tuhan itu bukan karena hikmah atau tujuan tertentu, melainkan semata-mata karena Qudrat dan IradatNya.

  1. 4.Maturidiyah Samarkand dan Bukhara

Menurut faham ini bahwa Tuhan menghendaki kebaikan dan keburukan, tetapi manusia yang memiliki akal bebas memilih perbuatannya, apakah manusia itu hendak memilih kebaikan atau kejahatan/ keburukan. Tuhan pun berkuasa menentukan dan menetapkan segala sesuatu termasuk ketentuan baik dan buruk, dan manusia dengan akalnya bisa menentukan sikap.

Tuhan berbuat mengandung kebijaksanaan (hikmat) dan tujuan, baik dalam ciptaanNya atau maupun dalam perintah dan laranganNya., namun menurut pemahaman golongan ini bahwa Tuhan berbuat tidak karena paksaan (terpaksa), dengan demikian itu tidak bisa dikatakan wajib, karena kewjiban itu mengandung suatu perlawanan dengan sifat Iradahnya (berkehendak).

BAGAIMANA MENURUT PANDANGAN ANDA TEHADAP PEMAHAMAN MEREKA?

Tinggalkan komentar

You cannot copy content of this page