Peranan Ajaran Islam dalam Membentuk Masyarakat Berbudaya dan Berperan Maju

Tumbuhnya peradaban Islam dan Faktor yang mendorongnya

Peranan Ajaran Islam dalam Membentuk Masyarakat Berbudaya dan Berperan Maju.

Islam agama yang mencakup segala segi kehidupan manusia, baik kehidupan di dunia maupun akherat. Dalam memahami Islam dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Islam sebagai suatu ajaran yang “mutlak” tidak bisa berubah dan mempunyai kebenaran yang pasti, yaitu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Assunnah. Kemudian Islam sebagai suatu sejarah yaitu sejarah ummat Islam yang terbentuk dari cara hidup mereka dalam mengamalkan ajaran yang mutlak itu. Islam dalam sejarah, budaya, pemikiran inilah yang bisa berubah-ubah sesuai dengan kemajuan fikiran dan moral manusia itu sendiri.

Agama Islam sangat menghargai amal saleh manusia, dan mendorong manusia berkreatifitas positif (beramal saleh).Sebab amal saleh atau kreatifitas-positif merupakan kerja kemanusiaan yang bakal membawa manusia ke surga. Adapun ajaran Islam yang mendorong manusia/masyarakat untuk berperadaban atau berbudaya tinggi ialah karena :

  1. Islam menghormati akal manusia, meletakan akal pada tempat yang terhormat, menyuruh manusia mempergunakan akalnya untuk memeriksa dan memikirkan keadaan alam (Al-Qur’an, Surat ke-3 : 189-190).
  2. Islam mewajibakan setiap laki-laki dan perempuan pemeluk Islam untuk menuntut ilmu (Q.S. 58 : 11).
  3. Islam melarang orang bertaqlid buta, menerima sesuatu sebelum diperiksa, walaupun dari ibu-bapak, nenek-moyang ataupun leluhur sekalipun (Q.S. 17 : 36).
  4. Islam mengerahkan pemeluknya supaya selalu menggali barang-barang penemuan yang belum ada, membuat inisiatif atau prakarsa, yang member manfaat bagi kemanusiaan.
  5. Islam menyuruh pemeluknya mencari keridlaan Allah, dengan semua nikmat yang telah diterimanya, dan menyuruh mempergunakan hak-hak atas keduniaan dalam pimpinan dan peraturan agama (Q.S. 28 : 77).
  6. Islam menggemarkan pemeluknya supaya pergi meninggalkan kampong halamannya, berjalan ke negeri lain, memperubungkan silaturahmi dengan bangsa dan golongan lain, saling bertukar pengetahuan, pemandangan dan perasaan (Q.S 22 : 46).
  7. Islam menyuruh memeriksa kebenaran walaupun datangnya dari kaum yang berlainan bangsa dan berlainan kepercayaan (Q.S. 20 : 17).

Ketika ajaran ini dibawa Nabi Muhammad dan dilanjutkan oleh para pengikutnya yang stia, maka dengan gigih, ajaran Islam menafasi gerak langkah manusia yang menjadi pemeluknya untuk mengubah dunia, meluruskan jalan manusia, mengolah potensi alam dan membentuk system kehidupan baru yang penuh energy, bersemangat Islami, hingga berbudaya dan berperadaban maju.

 Beberapa Contoh Peradaban Bangsa Arab Setelah Memeluk Islam.

Agama islam yang telah sampai kepada bangsa Arab, merupakan suatu kekuatan moral yang luar biasa. Dari kekuatan moral ini, kemudian merubah sikap hidup yang kuat, menghargai hak-hak kemanusiaan, menghargai benar kaum wanita dengan menegaskan bahwa “Surga itu di bawah telapak kaki kaum ibu”.

Islam meletakan dasar-dasar kepercayaan murni, bahwa keyakinan manusia itu pada Tuhan, bukan lagi pada benda, hawa nafsu dan bukan pula pada kemegahan. Semua kerja kemanusiaan hanyalah untuk Allah semata.Tidak ada yang perlu diper-Tuhan, tidak ada yang perlu dipertuan, kecuali Allah Rabhul-Alamin.Telah tumbanglah Tuhan-tuhan benda yang diciptakan tangan manusia sendiri.“Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul (terakhir), utusan Allah”.

Dari dasar keyakinan inilah, ummat Islam membentuk peradaban baru, membentuk kebudayaan baru, menghasilkan berbagai macam peradaban yang dibudayakan oleh para Ulama, terutama yang berpusat di pusat-pusat kekuasaan Islam, yakni di kota-kota Islam.Pada saat permulaan Islam ini, Islam mulai berkembang di berbagai daerah.Terjadilah pertukaran kebudayaan antara satu negeri dengan negeri lainnya yang sesuai dengan norma-norma Islam. Bidang kebudayaan yang mulai tumbuh pada permulaan Islam, antara lain ialah :

  1. Seni bangunan sipil, seperti pembuatan gedung-gedung dan istana serta kantor-kantor pemerintah.
  2. Seni bangunan untuk ibadah, seperti masjid-masjid.
  3. Seni bangunan pertahanan militer, seperti benteng-benteng pertahanan perang.

Dalam masa pemerintahan Khulafaurrasyidin telah berhasil dibentuk pula beberapa departemen untuk mengurus beberapa bidang, antara lain :

  1. An-Nidhamus Siyasy, departemen masalah-masalah politik negeri.
  2. An-Nidhamus Idary, departemen administrasi Negara.
  3. An-Nidhamus Maly, departemen ekonomi/keuangan.
  4. An-Nidhamus Harby, departemen urusan angkatan perang.
  5. An-Nidhamus Qadha’, departemen urusan pengadilan/kehakiman.

Disamping itu pertumbuhan Ilmu Pengetahuan mulai timbul pula pada permulaan Islam ini, yakni tumbuhnya ilmu agama, seperti ; Ilmu Tafsir, Qiraat, Ilmu Hadist dan Nahwu.

Al-Qur’an sebagai kitab Suci, mualai dikodifikasikan atau diadakan suatu pembukuan. Hal ini dikerjakan oleh Zaid bin Tsabit atas perintah Khalifah Abubakar As-Shiddiq. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, pembukuan ini diperbanyak menjadi 6 buah, disebarkan di berbagai wilayah, yaitu ke Kufah, Basrah, Damsyik, Mekkah, Madinah dan yang sebuah lagi disimpan di rumah Khalifah.

Al-Qur’an yang merupakan sumber dan dasar-dasar ilmu pengetahuan tersebut, sangat diperhatikan oleh para sahabat, maka mereka berusaha menafsirkan Al-Qur’an sesuai dengan perkembangan alam fikiran mereka, serta kemajuan umat itu pada masanya. Adapun para sahabat yang berijtihad menafsirkan Al-Qur’an itu, antara lain Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud dan Ubai bin Kaab.

Dari kegiatan ilmiah para sahabat inilah yang kemudian dilanjutkan oleh Khalifah dan para cerdik-pandai Islam untuk melahirkan berbagai ilmu dunia maupun ilmu agama. Ilmu agama, dihasilkan dengan cara ijtihad dari Kitab Suci dan Sunah Rasul dalam menghadapi permasalahan umat dunia mereka gali dengan cara mengadakan riset atau penyelidikan terhadap potensi dan gejala alamiah.

Tinggalkan komentar

You cannot copy content of this page