Dzikir Thoriqoh bergema di Mesjid Istiqlal
Mesjid Istiqlal disesaki puluhan ribu jamaah Tarekat Qadiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya . Mereka menghadiri kegiatan Manaqib Sulthon Awliya Syekh Abdul Qadir Al Jailani qs.
Manaqib di Masjid Istiqlal dihadiri pula oleh beberapa wakil talqin Abah Anom antara lain KH. Amin (Banten), KH. Sirojudin (Tangerang), KH. Beben Muhammad Dabas (Pamijahan), KH. Asrori Kholil (Bojonegoro), KH. Muhammad Soleh dan KH. Wahfiudin (Jakarta). Juga dihadiri oleh KH. Ahmad Jauhari perwakilan Departemen Agama RI sekaligus sebagai salah satu murid Syekh Amad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin yang memberikan Tausiah dan berbagai tokoh serta sesepuh Manaqib Ponpes Suryalaya dari Tasikmalaya.
Mubaligh TV Swasta TPI, KH.wahfiuddin salah satu wakil talqin Dzikir Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah pondok pesantren Suryalaya Tasikmalaya dan beliau juga pernah mendampingi Syekh Nazim adil al-Haqqani untuk membantu dalam menerjemahkan pidatonya ketika bersilaturahmi ke Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan naqsyabandiyyah Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul’Arifin, Abah Anom di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Acara manaqib kala itu, diawali dengan pelaksanaan Sholat Tolak Bala yang dipimpin salah seorang Wakil Talqin Tuan Syeikh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom) yakni KH. Muhammad Abdul Ghaos Saefullah Al Maslul dari Ciamis. Sholat ini ditujukan untuk keselamatan saudara-saudara kita di Palestina yang sedang didzolimi oleh Yahudi Israel.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan amalan rutin yakni pembacaan wirid Khotaman qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah secara bersama-sama.
Tepat pukul 10.00 WIB, acara inti pun dimulai. Acara manaqib Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani QS. diawali dengan acara pembacaan lantunan kalam Ilahi yang dibacakan oleh duet Qori Internasional, H. Abdul Aziz dan H. Mu’min Mubarok.
Diawali dengan acara pembacaan lantunan kalam Ilahi yang dibacakan oleh duet Qori Internasional, pengamal Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya H. Abdul Aziz dan H. Mu’min Mubarok.
Kemudian acara manaqib dilanjutkan dengan pembacaan Tanbih (wasiat dari Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad) , Tawassul, dan Manqobah. Barulah setelah itu, acara sambutan pun disampaikan oleh Ketua Yayasan Serba Bakti (YSB) Ponpes Suryalaya Koordinator Wilayah DKI Jakarta, KH. Azhari Baidlawi, kemudian disampaikan berturut-turut oleh Ketua Yayasan Serba Bakti Ponpes Suryalaya Pusat Marsekal Muda (Purn) Mahfudin Taka dan Bapak Efendi Anas utusan Gubernur DKI Jakarta.
Pembelajaran (talkin) dzikir diberikan kepada ribuan jamaah baru seusai khidmah manaqib. KH. Muhammad Soleh, salah satu wakil talkin Abah Anom dari Jakarta menyampaikan metode dzikir TQN .
Akhirnya pembelajaran (talkin) dzikir diberikan kepada ribuan jamaah baru seusai khidmah manaqib. KH. Muhammad Soleh, wakil talkin Abah Anom dari Jakarta menyampaikan metode dzikir TQN . Gemuruh dzikir Jahar berupa lantunan kalimat tauhid LAA ILAAHA ILLALLAAH yang dinyatakan berulang-ulang dari lisan ribuan jamaah yang ditalkin, menyempurnakan prosesi manaqib di Masjid Istiqlal.
Marsekal Muda (Purn) Mahfudin Taka, Ketua Umum YSB Kantor Pusat berkenan memberikan sambutan seusai rangkaian ritual manaqib. Beliau berharap Pengurus Masjid Istiqlal memberikan ijin rutin untuk kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan TQN Suryalaya di Masjid Istiqlal. Ucapan terimakasih beliau sampaikan kepada para panitia yang telah mensukeskan kegiatan manaqib, Departemen Agama RI dan Pemda DKI Jakarta yang telah mendukung penuh kegiatan TQN Suyalaya.
Siang itu, selepas Shalat Dzuhur berjamaah para pengikut TQN mengamalkan bacaan dzikir thoriqat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah yang biasa dilaksanakan setiap selesai sholat, Masjid Istiqlal dipenuhi lantunan membahana kalimat tahlil dzikir TQN. Puluhan ribu jamaah dengan khidmat dan penuh keikhlasan mengingatkan qalbu-qalbu mereka dengan kalimat-kalimat tauhid. Tidak ada yang harus diingat, kecuali ALLAH. Prosesi riyadhah harian ikhwan akhwat TQN Suryalaya tersebut dipimpin bergantian oleh Ajengan Gaos dan Mubaligh yang sudah tidak asing lagi Muballigh TPI KH. Wahfiudin yang selalu mengisi komentar dalam acara film sinetron religi TPI.